pusat kerupuk indonesia
B2B Kerupuk Murah: Hemat Biaya Tanpa Mengorbankan Kualitas

b2b kerupuk murah bukan berarti “asal murah”. Kunci bermain di segmen harga ekonomis adalah engineered cost (biaya didesain sejak awal), standar mutu sederhana tapi disiplin, dan paket penjualan yang memudahkan outlet berputar cepat. Berikut blueprint praktis yang bisa langsung dieksekusi.


1) Positioning & Guardrail (Agar Murahnya Sehat)

  • Janji merek: renyah konsisten, informasi jelas, mudah dibeli.
  • Guardrail harga: tetapkan price floorHPP + ongkir/unit + biaya platform + margin minimal. Jangan pernah jual di bawah lantai harga.
  • Value B2B: pasokan stabil, lead time pasti, MOQ jelas, dukungan display/sampling.

2) Portofolio Hemat-Biaya (4–6 SKU)

Pilih varian yang laris dan sederhana prosesnya supaya biaya terkendali:

KategoriVarianKenapa HematCatatan Mutu
SingkongBalado / Manis gurihBahan terjangkau, proses stabilIris seragam, warna merata
BawangKerupuk bawang tipisBumbu simpel, yield tinggiAroma bersih, tak pahit
Udang EkonomisUdang blendRasa umami tanpa over-proteinHindari amis; label alergen
Tempe TipisKeripik/kerupuk tempePlant-based, cocok kafeIris ±1 mm, mekar konsisten
Rengginang MiniOriginalUmur simpan baikKadar air rendah

Fokus di maks 6 SKU dulu untuk disiplin stok, foto, dan materi jual.


3) Engineered Cost: Di Mana Kita Hemat

  • Spesifikasi target: panjang/diameter/ketebalan diseragamkan → sisa potong rendah.
  • Pengeringan tuntas (moisture < 5%) → serapan minyak turun, biaya minyak hemat.
  • Seasoning efisien: bumbu batch mixing; hindari dusting berlebihan (bumbu terbang = biaya hilang).
  • Kemasan: pakai pouch ekonomis + zip (tanpa window besar), label stiker rapi vs cetak full.
  • Pack size: 70–85 g untuk ritel ekonomis; bulk 1–3 kg untuk HORECA.
  • Logistik: cluster route per area, karton 5-ply + void fill secukupnya (tanpa overpack).

4) Rumus Harga & Tier Diskon (Contoh)

Rumus ke outlet (B2B):
Harga Outlet = (EXW + ongkir/handling + shrink allowance) + margin agen/supplier

Contoh tier diskon (dari harga EXW pemasok):

  • T1: 1–4 karton → 0–3% (trial)
  • T2: 5–9 karton → 5–7% (aktivasi area)
  • T3: 10–19 karton → 8–10% (multi-outlet)
  • T4: ≥20 karton → 12–15% (area besar)

Rebate kuartalan 2–4% + dukungan display/sampling lebih sehat daripada banting harga harian.


5) SOP Produksi Ringkas (Murah tapi Konsisten)

  1. Cetak ketebalan ±1 mm (kerupuk tipis) → ukuran seragam.
  2. Kukus 35–45 menit @ ~100 °C.
  3. Pendinginan 6–8 jam (10–12 °C).
  4. Pengeringan 60 °C hingga <5% kelembapan (kriuk & hemat minyak).
  5. Goreng 180–190 °C, 5–7 detik; kecilkan batch agar mekar rata.
  6. Seasoning & Kemas saat hangat; dinginkan; zip pouch + silica gel.

QC cepat (tiap lot): serapan minyak ≤18%, warna merata, aroma bersih, kode lot tercatat.


6) Paket Jual “Murah Sehat”

  • Starter Trio (bawang + singkong + rengginang) — aman untuk outlet baru.
  • Economy Refill (2× pack favorit) — pelanggan rutin, margin outlet aman.
  • Bulk HORECA (1–3 kg) — bar snack, topping soto/salad; sertakan kartu plating.
  • Gift Hemat (3 canister kecil) — naikkan AOV musiman tanpa diskon dalam.

Gunakan bonus tester 15–30 g atau ongkir bersyarat, bukan perang harga.


7) Enablement Outlet (Biar Cepat Berputar)

  • Planogram sederhana: SKU terlaris di eye-level, harga terbaca.
  • Display kit: wobbler “Kriuk Baru Datang”, kartu Cara Goreng 5–7 Detik & Cara Simpan.
  • Sampling mini di jam ramai (cup kertas 15–30 g).
  • One-pager per SKU: komposisi, alergen, netto, dimensi karton, umur simpan.

8) Script Akuisisi & Follow-up (Plug & Play)

WA/Email pembuka (≤3 baris)
“Halo, kami fokus b2b kerupuk murah dengan kualitas stabil. Siap pasok singkong, bawang, udang blend, tempe, dan rengginang. Boleh kirim tester kit + planogram? Presentasi 15 menit.”

Follow-up 24 jam
“Bagaimana hasil cobanya? Jika cocok, kami siapkan trial 5 karton + materi display tanpa biaya.”

Balasan komplain elegan
“Terima kasih infonya. Mohon foto & nomor lot. Saya cek ≤30 menit. Jika terbukti kurang, kami ganti/credit note hari ini.”


9) Risiko Umum & Mitigasi

  • Melempem → pengeringan belum tuntas/kemas saat panas; perpanjang kering, wajib cooling, tambah silica gel.
  • Aroma minyak → jaga 180–190 °C, ganti/top-up berkala; hindari over-frying.
  • Karton penyok → 5-ply + pallet wrap, isi rongga secukupnya.
  • Stok lambat → rotasi posisi rak, ganti foto hero katalog, jalankan bundling clearance.

10) KPI B2B (Pantau Mingguan) & Roadmap 14 Hari

KPI: sell-through 30 hari ≥60%, repeat order H+45 ≥70% (outlet), OTIF ≥95%, return ≤0,5%.

Roadmap 14 hari
H1–H2 kunci 5–6 SKU & price floor • H3 one-pager & foto
H4 rute area • H5 kirim tester kit ke 20 outlet target
H6 follow-up + trial 5 karton • H7 pasang display & sampling
H8–H10 evaluasi putaran rak & komplain • H11–H12 tambah 1 kanal (HORECA/reseller)
H13–H14 review KPI; revisi paket & rute


Legal & Informasi Produk (Tetap Wajib Meski Ekonomis)

  • Upayakan izin edar (PIRT/BPOM sesuai skala), tampilkan alergen (udang/ikan/kacang bila ada), MFG–EXP, dan komposisi jelas.
  • Sertakan QR video 15 detik “Cara Goreng 5–7 Detik” untuk menurunkan komplain.

Tautan referensi

Dengan pengendalian biaya di titik yang tepat, SOP mutu sederhana namun disiplin, serta enablement outlet yang nyata, strategi b2b kerupuk murah bisa menghasilkan harga bersahabat tanpa mengorbankan rasa, kriuk, dan repeat order.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *